Thin client adalah perangkat komputer kecil atau ramping atau tipis dengan biaya rendah, dan dikelola secara terpusat di server tanpa CD-ROM, disket dan hardisk. Gagasannya adalah untuk membatasi kemampuan komputer pada umumnya dari aplikasi lain yang seharusnya tidak digunakan.
Thin client ini tidak rentan terhadap serangan malware bahkan pada merk tertentu tidak rentan terhadap virus, memiliki daya tahan hardware lebih lama, penggunaan daya listrik yang sangat kecil dengan harga yang lebih
murah.
murah.
Thin client juga dapat disebut sebagai suatu perangkat dengan aplikasi perangkat lunak yang menggunakan model client-server dimana server melakukan semua proses tersebut.
Thin client dapat menjadi solusi biaya-efektif untuk bisnis atau organisasi yang memerlukan beberapa komputer yang semuanya melakukan hal yang sama. Sebagai contoh, siswa di kelas semua bisa menjalankan program yang sama dari server, masing-masing menggunakan mesin thin client sendiri. Karena server menyediakan perangkat lunak untuk setiap komputer pada jaringan, tidak perlu untuk setiap NC memiliki hard drive. Thin client juga lebih mudah dikelolala dalam jaringan komputer karena masalah perangkat lunak hanya perlu dikelola hanya di server, bukan pada setiap komputer.
Definisi lain thin client adalah sebuah komputer client yang bergantung pada server untuk melakukan pengolahan data, dapat berupa dedicated thin cliet terminal atau PC biasa yang menggunakan perangkat lunak thin client untuk mengirim input keyboard dan mouse ke srver dan menerima output dari server ke layar thin client tersebut. Thin client tidak memproses data apapun, melainkan hanya proses user interface (UI) saja.
Ada tiga cara thin client digunakan. Dua yang pertama adalah thin client tradisional, pengolahan hanya user interface (UI), dan yang ketiga adalah variasi proses data.
#1 – Shared Services (UI Processing)
Menggunakan perangkat lunak shared terminal services seperti Windows Terminal Services, Windows Remote Desktop Services atau Citrix XenApp, pengguna berbagi sistem operasi dan aplikasi di server kepada semua pengguna stations thin client. Meskipun disajikan atau ditampilkan dengan desktop mereka sendiri, pengguna tidak memiliki fleksibilitas yang sama seperti yang mereka lakukan dengan PC pada umumnya, sebab teknologi ini membatasi terminal thin client hanya untuk menjalankan aplikasi yang ditentukan oleh server misalnya tugas-tugas sederhana seperti membuat folder dan shortcut. Lihat Terminal Services, Jasa Desktop Remote dan XenApp Citrix.
#2 – Desktop Virtualization (UI Processing)
Menggunakan produk seperti VMware Desktop Manager (VDM), komponen VDI di Layanan Remote Desktop dan Citrix XenDesktop, desktop masing-masing pengguna (OS dan aplikasi) berada di partisi terpisah di server disebut “mesin virtual” (VM). Pengguna pada dasarnya disajikan dengan PC mereka sendiri, kecuali jika secara fisik berada jauh dari server di datacenter. Mereka dapat memodifikasi desktop dan menambahkan aplikasi mereka bisa dengan PC mereka sendiri (“fat client”). Untuk rincian pada arsitektur virtual mechine, anda dapat lihat virtual mechine : Remote Desktop Services, Citrix XenDesktop, VMware dan virtualisasi desktop.
# 3 – Browser Based (Pengolahan Data)
Pendekatan ini menggunakan PC biasa yang terhubung ke Internet, dan aplikasi dijalankan di web browser. Meskipun mesin pengguna melakukan pengolahan data komputasi thin client, proses ini diatur oleh software dan data yang diambil dari jaringan sangat sedikit, jika ada, disimpan secara lokal.
Web-based e-mail adalah contoh pengolahan berbasis browser, dan aplikasi berbasis Web seperti Google Apps dan Zoho juga sangat populer (lihat SaaS). Dalam beberapa kasus, model seperti ini adalah pendekatan dari “jaringan komputer”, yang gagal karena pernah mengurangi harga PC (lihat komputer jaringan).
0 comments :
Post a Comment